HYIPB Bagus

Earngroups.com
CommoditiesCapital

AYO IKUTAN BISNIS DAPAT DOLAR

readbud - get paid to read and rate articles

BURUAN GABUNG

Monday, February 14, 2011

Pernyataan Sikap Ormas-ormas Islam Tentang Peristiwa Cikeusik

Pernyataan Sikap Ormas-ormas Islam Tentang Peristiwa Cikeusik 

Jum’at, 11 Februari 2011 bertempat di ruang rapat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Jalan kramat Raya 45 Jakarta telah berlangsung pertemuan kelompok kerja (pokja) bidang da’wah khusus Forum Ormas Islam membahas peristiwa Ahmadiyah yang terjadi di Cikeusik Pandeglang Banten ahad 6 Februari 2011.

Dalam pertemuan yang dihadiri 20 (dua puluh) ormas Islam dan lembaga da’wah yang terdiri dari Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, PB Matla’ul Anwar, DPP Wahdah Islamiyah, PP Parmusi, BKPRMI, DA’INA, IKADI, Yayasan Insan, PP. HSBI, PW GPI DKI Jakarta, Syarikat Islam, DPP Al Ittihadiyah, PP Dewan Masjid Indonesia, PII Wilayah Jakarta Raya, PB Al Washliyah, PP Hidayatullah, LPPI, Al Irsyad Al Islamiyah, dan PP GPMI.
Ormas Islam melihat bahwa peristiwa tersebut penuh dengan rekayasa sebagaimana yang kita baca dan lihat dari berbagai media dan hasil investigasi MUI, da’i Dewan Da’wah di Banten, Matla’ul Anwar dan beberapa sumber lainnya.

Insiden tentang Ahmadiyah ini bukanlah yang pertama kali terjadi, tetapi sudah banyak peristiwa-peristiwa sebelumnya yang bisa dijadikan sebagai bukti pelanggaran atas peraturan pemerintah (SKB 3 Menteri) serta UU PNPS No. 1 tahun 1965 Tentang Penodaan Agama. Selain itu Ahmadiyah telah melakukan penodaan terhadap Islam berkait dengan pengakuan ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad SAW yang bernama Mirza Ghulam Ahmad dan meyakini ada kitab suci selain Al Qur’an yang bernama Tadzkirah. Ini adalah sesuatu yang sangat bertentangan dengan pokok-pokok ajaran Islam.

Dengan melihat persoalan-persoalan diatas dan upaya-upaya provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, maka ormas Islam menyatakan sikapnya sebagaimana berikut :

Bismillahirrahmanirrahim
PERNYATAAN SIKAP

Sehubungan dengan kasus kekerasan yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten, yang melibatkan warga dan pengikut Ahmadiyah, maka kami menilai bahwa akar permasalahan dari peristiwa tersebut dan konflik-konflik sebelumnya yang melibatkan Ahmadiyah adalah akibat keberadaan Ahmadiyah dan aktivitasnya yang melanggar prinsip-prinsip agama Islam dan Undang-undang Negara Republik Indonesia.

Oleh karena itu ormas-ormas Islam menuntut pemerintah untuk segera membubarkan Ahmadiyah di seluruh wilayah hukum Negara Republik Indonesia.

Apabila pemerintah tidak segera membubarkan Ahmadiyah maka kami sangat mengkhawatirkan akan semakin banyaknya konflik yang mengganggu ketenangan dan ketentraman masyarakat serta stabilitas Negara dimasa yang akan datang. Hal ini hendaklah menjadi perhatian semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun ummat beragama lainnya.
Atas nama ormas Islam dan lembaga dakwah:
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, PB Matla’ul Anwar, DPP Wahdah Islamiyah, PP Parmusi, BKPRMI, DA’INA, IKADI, Yayasan Insan, PP. HSBI, PW GPI DKI Jakarta, Syarikat Islam, DPP Al Ittihadiyah, PP Dewan Masjid Indonesia, PII Wilayah Jakarta Raya, PB Al Washliyah, PP Hidayatullah, LPPI, Al Irsyad Al Islamiyah, PP GPMI

Sumber : http://www.hidayatullah.com/read/15352/14/02/2011/sikap-ormas-islam-terhadap-ahmadiyah.html

Saturday, February 12, 2011

Hukum Merayakan Valentine Day

Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan:
Bagaimana hukum merayakan hari Kasih Sayang / Valentine Day?
Jawab:
“Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena:
Pertama: ia merupakan hari raya bid‘ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari‘at Islam.
Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) – semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.”
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala’ dan bara’ ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci dan menyelisihi (membedakan diri dengan) orang-orang kafir dalam ibadah dan perilaku.
Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka’at shalatnya membaca,
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela. Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.
Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah:51)
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22)
Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya.
Saudaraku! Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi: Perayaan ini adalah acara ritual agama lain! Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.
Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta’ala Membalas ‘Amal Ibadah Kita.
(Dicopy dari http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=443)

Friday, February 11, 2011

Mesir Bergejolak

Hidayatullah.com—Menyusul aksi protes masyarakat yang semakin meluas terhadap pemerintahan Presiden Mesir Hosni Mubarak, berbagai laporan menyebutkan bahwa para anggota keluarga Mubarak memutuskan untuk segera melarikan diri.
INN mengutip keterangan International Bussiness Times (26/1) melaporkan, sejumlah laporan menyebutkan bahwa Susan Mubarak, istri Presiden Mesir, telah meninggalkan negaranya menuju London.
Berdasarkan laporan tersebut, para pegawai bandara internasional Heathrow , London, asal Mesir, langsung mengenali istri Mubarak. Pada saat yang sama, koran Times terbitan New Delhi dalam edisi terbarunya (26/1), juga menurunkan laporan bahwa Gamal Mubarak, putra Presiden Mesir, yang menurut rencana akan menggantikan jabatan ayahnya itu, telah meninggalkan Kairo menuju London.
Sebagaimana diketahui, ribuan warga Mesir Selasa 25 Januari menggelar demonstrasi besar-besaran di jalan-jalan kota Kairo menuntut reformasi politik dan ekonomi. Mereka juga mendesak turunnya Mubarak dari kekuasaan.
Selain di Kairo, sejumlah kota-kota lainnya seperti Mansoura, Tanta, Aswan, Asyut juga menjadi ajang demonstrasi massa. Dilaporkan bahwa sejumlah demonstran dan beberapa wartawan ditahan aparat. Mesir dan kawasan Timur Tengah ikut bergejolak menyusul hal serupa di Tunisia yang ikut menjatuhkan Presiden Ben Ali.
Mohammad ElBaredei, seorang tokoh oposisi paling menonjol mengecam keras kekerasan aparat pada demonstran. Ia menilai, Mubarak telah bertindak layaknya raja di negara ini. Selanjutnya, ElBaradei menginginkan adanya reformasi dan demokrasi yang benar di Mesir. Dia bahkan memuji gerakan rakyat Mesir untuk mencontoh rakyat Tunisia dalam revolusi yang menumbangkan kekuasaan Zine el Abidine Ben Ali. *  IRB/PTV 
Rep: Camila
Red: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/read/15015/27/01/2011/mesir-bergejolak,-keluarga-mubarak-lari-ke-inggris-.html

Wasiat Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a

  ‘Aisyah r.’a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau.

Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…”

Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :

(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah

(b) Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.

(c) Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah

(d) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.

Wahai, Aisyah, ketahuilah :

(a) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah

(b) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.

(c) Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.

(d) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.

(e) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.

(f ) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun;

(g) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.

(h) Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.

(i) Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.

(j) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah. 


http://arrahmah.com/index.php/blog/read/1852/wasiat-rasulullah-saw-kepada-aisyah-ra