HYIPB Bagus

Earngroups.com
CommoditiesCapital

AYO IKUTAN BISNIS DAPAT DOLAR

readbud - get paid to read and rate articles

BURUAN GABUNG

Friday, January 18, 2008

“Bulan Menangis"

Banyak kisah yang menunujukkan betapa para shalihin lebih sering menangis daripada tertawa. Bagaimana dengan kita sendiri?

Oleh: Andi Sri Suriati Amal

Hidayatullah.com--Andai kalian mengetahui apa yang kuketahui niscaya kalian akan lebih sering menangis daripada tertawa. Sabda baginda Rasulullah saw kepada umatnya. Tangis dan tawa merupakan indikasi ilmu, penyata sejauh mana kita memahami hakekat hidup di alam yang fana ini.

Tapi sayangnya kebanyakan manusia lebih suka tertawa daripada menangis. Lebih menyukai guyon dan lawak ketimbang petuah dan nasehat. Karenanya bisnis tawa menjanjikan keuntungan besar. Grup-grup lawak digemari khalayak. Pentas parodi diminati pemirsa. Buku-buku dan majalah humor laku keras. Yang bosan hidup boleh memilih mau “mati ketawa” gaya Madura atau cara Russia.

Alasannya bahwa tertawa itu dapat mengenyahkan stress dan mengusir penyakit. Konon tertawa selama 5-10 menit saja sudah merangsang keluarnya endorphin, serotin plus melatonin, dua zat kimia positif yang menimbulkan rasa tenteram dan nyaman. Tertawa sekaligus dipercaya mengurangi pengeluaran adrenalin, kortisol dan radikal bebas (zat kimia jahat). Selain itu, tertawa juga bisa menurunkan tekanan darah dan detak jantung, mengurangi kadar kolesterol jahat. Sistem immune dirangsang dengan tertawa, yaitu salah satunya melalui sel antikanker yang akan memakan sel kanker dalam tubuh.

Sebaliknya, banyak orang enggan menangis, kecuali terpaksa. Mereka beranggapan menangis itu adalah perbuatan yang sia-sia, petanda lemah dan cengeng. Namun sebenarnya menangis itu tidak jelek dan terkadang perlu. Menangis merupakan salah satu cara untuk melampiaskan perasaan dan melegakan hati.

Bagi seorang Muslim, tangisan seorang hamba yang bertobat, minta ampun atas segala dosa karena merasa takut kepada Allah swt adalah terpuji. Yazid bin Maisarah ra pernah berkata bahwa orang menangis karena tujuh sebab. Pertama, karena gembira. Kedua, karena gila. Ketiga, karena sakit. Keempat, karena gentar. Kelima, karena menunjuk-nunjuk. Keenam, karena mabuk. Dan ketujuh, karena takut kepada Allah SWT. Beliau menambahkan bahwa tangisan yang akhir inilah yang bisa memadamkan lautan api walau hanya dengan setetes air mata saja.

Orang yang menangis karena Allah SWT termasuk tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan pada hari kiamat, ketika tidak ada perlindungan kecuali dariNya, kata Rasulullah saw. Mereka adalah seorang yang senantiasa menyebut - nyebut nama Allah dimasa lapang, lalu kelopak matanya digenangi air mata. Firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.”

Menangis karena Allah bukanlah indikasi kerapuhan jiwa. Malah menandakan kepekaan hati, ketajaman jiwa dan kebeningan perasaan. Orang yang menangis dalam keadaan ini hanyalah orang-orang yang selalu berdzikir, senantiasa mengingat Allah dalam segala situasi dengan khusyu', serta selalu bertaqarrub dan bermunajat kepada Nya, sedang orang yang lalai tak mungkin bisa melakukan ini. Karena itu menangis merupakan kebiasaan dan akhlaq para nabi dan shalihin.

Banyak kisah yang menunujukkan betapa para shalihin lebih sering menangis daripada tertawa. Diriwayatkan bahwa Thabit Bunani rah mengalami sakit mata. Dokter berkata, “Matamu akan sembuh sekiranya engkau menunaikan satu janji, yaitu jangan menangis.” Jawab beliau, “Tidak ada sama sekali kebaikan pada mata yang tidak menangis.” Ka’ab al-Ahbar ra pula berkata, “Demi zat yang jiwaku dalam genggaman-Nya, tangisanku karena takut akan Allah SWT sehingga air mata mengalir di pipiku lebih aku sukai dari pada aku bersedekah sebukit emas”.

Abu Bakar Siddiq ra diriwayatkan pernah berpesan: “Sesiapa yang bisa menangis maka hendaklah dia menangis dan sesiapa yang tidak sanggup menangis maka hendaklah dia buat-buat menangis.”

Di penghujung bulan suci Ramadhan ini adalah moment yang sangat tepat untuk menangis di hadapan Allah yang maha pengampun. Menangis lantaran dosa-dosa kita yang tak terbilang. Bukankah api neraka tidak akan menyentuh wajah yang padanya mengalir air mata tangis karena takut kepada Allah SWT?

Alangkah indahnya doa Rasulullah SAW: "Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis kerana takut kepada-Mu, sebelum datang masa dimana tak ada lagi air mata." Wallahu ‘alam.

1 comment:

  1. http://lumerkoz.edu Technologies list, http://www.ecometro.com/Community/members/Buy-Amlodipine.aspx reitera sharia http://www.ecometro.com/Community/members/Buy-Cephalexin.aspx insomnia http://www.comicspace.com/cardizem/ adair http://www.comicspace.com/celexa/ steals cussing http://www.sqlprof.com/members/Buy-Lamictal.aspx deletion

    ReplyDelete

Kami persilahkan kepada pengunjung blog ini untuk mengomentari atau memberikan kritik dan sarannya yang membangun untuk kemajuan blog ini