Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rab semesta alam, yang semuanya ada di genggamannya. Subhanallah, maha suci Allah, Walaahaula walaaquwwata illa billah. Allahumma shollia’laa Muhammad, alladziina yukhrijunnaas minaddzumaati ilannuri. A’mmaa ba’du.
Saudara-saudaraku, pada dasarnya kita tahu, apa
tujuan kita?? Yaitu untuk mencari Mardhotillah.
Namun tanpa kita sadari kita sudah terlampau jauh
dari orbit Allah. Yang maha pengatur, bahkan kitakerap sekali melakukan maksiat, padahal kematian sudah di depan mata. Namun karena di depan mata membuat kita tidak melihatnya, seolah-olah kematian itu masih jauh.
Saudara-saudaraku, kita kerap sekali mengaku bahwa kita ini muslim, namun tingkah laku kita tidak mencerminkan seorang muslim. Kita sering sekali melakukan sholat, tapi hasil dari pada sholat itu hilang begitu saja setelah kita selesai mengerjakannya. Seakan-akan kita mengerjakan sholat hanya sebatas gugur kewajiban.
Saudara-saudaraku, tidakkah kita malu pada makhluk-makhluk Allah yang lain, yang tidak penah mengeluh untuk tetap tunduk pada aturan Allah???apakah kita tidak takut pada azab Allah yang datangnya tanpa kita duga-duga???atau sudah siapkah kita dihinakan oleh Allah, dan menjadi makhluk yang paling hina???NAUDZUBILLAH
Allah berfirman didalam surat Al-Hajj(22):18 yang berbunyi
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang Telah ditetapkan azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki.”
Saudara-saudaraku, marilah kita beristighfar kepada Allah yang maha pengampun. Atas segala dosa yang terlalu menumpuk, jangan sampai dosa kita menjadi karat di dalam diri kita, sehingga menghalangi kita dari maghfirah dan mardhotillah yang merupakan tujuan awal kita.
Allah berfiman dalam QS.Ali imran(3):133
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”
Saudaraku-saudaraku, sesungguhnya Allah menawarkan kepada kita yaitu dua pilihan yang harus kita pilih. Yaitu iman atau kafir. Sebagaimana firmannya dalam QS.Al Balad(90):10 dan QS.At tagaabun(64):2
“Dan kami Telah menunjukkan kepadanya dua jalan[1],”
[1] yang dimaksud dengan dua jalan ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan.
Dia-lah yang menciptakan kamu Maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Sekarang kita pilih yang mana???jalan yang Allah ridhoikah???yaitu jalan orang-orang mukmin, atau jalan yang Allah sesatkan!!!yaitu tadi, jalan orang-orang kafir. Sungguh amat beruntung orang-orang yang memilih jalan iman karena mereka akan di kumpulkan dengan para nabi, siddiqin, sholihin, dan syuhada yang mati dalam membela dienullah.
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin[2], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.Qs.an nisa(4):69
[2] ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.
Sebaliknya bagi orang-orang yang memilih jalan kafir maka sangat rugilah mereka, karana tmpatnya di neraka. NAUDZUBILLAH.
Dalam sebuah syair di sebutkan bahwa manusia memiliki beberapa pandangan, yang pertama yaitu pandangan mata, dimana pandangan mata ini yang selalu menipu yaitu bagaikan fatamorgana, yang ke dua yaitu pandangan akal, yaitu pandangan yang hanya menggunakan akal saja pandangan ini biasanya yang tersalah. Karena dia memandang kebenaran hanya dengan akal saja, bukan karana menurut Al-Qur’an dan hadits. Yang ke tiga yaitu pandangan nafsu, yaitu pandangan yang di kehendaki oleh syaitan, pandangan ini yang akan membutakan manusia dari jalan yang haq. Dan yang terakhir yaitu pandangan yang dikehendaki oleh Allah, yaitu pandangan hati yang bersih dan hakiki yang akan membuat pemiliknya ingin selalau berbuat yang haq. Itulah tipe pandangan manusia, sehingga setiap aktivitas seseorang itu tergantung dengan apa dia memandang, dengan mata kah??dengan akal kah??dengan nafsu??atau dengan hatinya yang bersih dan lurus???.
Saudaraku. Itulah tabsyirah yang amat berharga bagi kita, yang selalu mengharapkan keridhoan Allah, dzat yang membolak balikan hati. Semoga kita selalu berada dalam bimbingannya.
bener bang kita harus senantiasa beristifar kepada ALLAH
ReplyDelete