HYIPB Bagus

Earngroups.com
CommoditiesCapital

AYO IKUTAN BISNIS DAPAT DOLAR

readbud - get paid to read and rate articles

BURUAN GABUNG

Sunday, July 26, 2009

DBS

Assalamualaikum Wr.Wb

Telah Hadir bisnis luar biasa, bagi anda yang mengingankan penghasilan tambahan dengan modal yang begitu terjangkau dan sistem yang begitu bagus yaitu DBS ( Duta Business School) dengan menggunakan sistem e-commerce dan di tunjang dengan kerja TIM maka akan memudahkan anda untuk meraih kesuksesan… yang terpenting dari kita adalah ikhtiar-ikhtiar-ikhtiar, terakhir adalah tawakal.. Ingat kawan untuk sukses itu sulit, maka akan sulit lagi jika tidak sukses.. Go freedom

Alamat Pembelian Card Member DBS


1. M.Encep. Kp.Cijambe RT.03/01 Ds.Pasir Bungur Kec.Ciloerang, Lebak, Banten.

2. Aris Budiman. Asrama Grup 1 Kopassus. Jl.Halilintar 2 no.90, Taman Serang, Banten.

3. Deasy Rokhmaningrum A S, Link Medaksa Rt.002/001 Kel.Mekarsari Kec.Pulomerak, Cilegon, Banten.

4. Boery Waluyo. Link Sukajaya RT.004/007 Gg.Mawar no.38, Kebonsari, Citangkil, Cilegon, Banten. 42442.

5. Aries Faturochman. Kantor Karantina Ikan Merak Jl.Raya Pelabuhan Merak, no.30. 42438

6. Arios Novandy, BTN Mandala Blok R 04 Rt.08/05 Kaduagung Timur Cibadak Rangkasbitung,BANTEN.

7. Mohammad Subhan, Jl.KH Tubagus Ahmad Chotib No. 78 Rt.03/09 Benggala Masjid, Serang.

8. Fendy Delclient. Toko Astina Banten Motor. Jl.A.Yani 136 Samping Chicken Fun, Serang, Banten.

9. Moh.Sya'Roni (Ayong). Kp.Cileley Ds.Cisampih RT.03 RW.01 Kec.Banjarsari Kab.Lebak 42355.

10. K.H.Ibrahim Kp.Tapos II RT/RW 07/02 Deba Kerta Kec.Banjarsari Kab.Lebak Bina Insan.

11. Ahmad Saefulloh. Kp.Cinangsi Kel.Pakuncen Kec.Bojonegara Kab.Serang Banten.

12. Hj.Lina Warlina. Toko Robby Depan PKPRI Jl.Raya Labuan KM.03 RT/RW 02/01 Kp.Saruni Kec.Majasari Kab.Pandeglang Prov.Banten.

13. Amrulloh. Jl.Yusuf Martadilaga, Lingk.Benggala RSU RT.003/010 Kel.Cipare Serang Banten 42117

14. Muhamad Tosim. Cikande Permai A3/17 RT/RW 007/005 Ds.Situterate Kec.Cikande Kab.Serang.

15. Abdur Rohman Soleh. Kp.Panjapan RT.01/RW.01 Ds.Karya jaya Kec.Cimarga Kab.Lebak Banten.

16. Umaesah. Kp.Malendeng RT.009/004 Ds.Panyirapan Kec.Baros Kab.Serang Banten 42173.

17. Rini Mulyani, SP.MM. Jl.KiArjurum No.5 Cipocok Jaya Serang Banten.

Bagi yang ingin bergabung dengan Duta Businnes School (DBS),silahkan hubungi Card Center diatas untuk pemesanan kartu.Harga kartu Rp 200.000 anda akan mendapatkan 1 Kartu Keanggotaan,Buku dan DVD Panduan.Untuk kartu dengan harga Rp 150.000 anda hanya mendapatkan 1 Kartu Keanggotaan saja.

Caranya :
Ketik 10 digit angka yang tertera di bagian depan kartu (SPASI) PIN (nomor PIN ada di bagian yang tertutup.Anda harus menggosoknya untuk melihat nomor tersebut)

Contoh : 88881071456 PQBXGHXXX

a. Setelah mendapatkan Kartu Keanggotaan,silahkan hubungi saya via Email ke yayad_smancil@yahoo.co.id untuk pengaktifan Kartu Keanggotaan anda.

b. Atau Langsung Buka id sponsor anda, yaitu (DBS3771992) password (BISMILLAH), isi kode rahasia yang telah di sediakan lalu klik login, setalah itu klik Diagram Jaringan, trus klik add, kemudia isi data-data yang valid.

Bersama Meraih Kesuksesan……

Wednesday, May 13, 2009

Pesan Persaudaraan dalam Hadits

Pesan Persaudaraan dalam Hadits

Semangat persaudaraan di antara sesama Muslim hendaknya didasari karena Allah semata. Tidak karena pamrih apapun

Hidayatullah.com--Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kaum Muslimin untuk menegakkan persaudaraan (ukhuwah). Hal itu termaktub dalam beberapa ayat di Al-Quranul Karim, seperti tertulis dalam edisi lalu.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam berbagai hadits juga memerintahkan ummatnya untuk melakukan hal yang sama. Di bawah ini adalah beberapa hadits yang menjelaskan kedudukan ukhuwah dalam Islam:

Lillahi Ta’ala Semangat persaudaraan di antara sesama Muslim hendaknya didasari karena Allah semata, karena ia akan menjadi barometer yang baik untuk mengukur baik-buruknya suatu hubungan. Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat Allah berfirman: Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku ini, aku menaungi mereka dengan naungan-Ku." (Riwayat Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang bersaudara dengan seseorang karena Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya ke suatu derajat di surga yang tidak bisa diperolehnya dengan sesuatu dari amalnya." (Riwayat Muslim)

Dalam keterangan yang lain Nabi Muhammad menjelaskan, "Di sekeliling Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah (cemerlang) pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami tentang mereka." Beliau menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah." (Riwayat Nasa’i dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu)

Tidak Saling Menzhalimi

"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzhalimi atau mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama Muslim dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat." (Riwayat Bukhari dari Abdullah bin Umar RA)

Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah bersabda, "Janganlah kalian saling mendengki, melakukan najasy (semacam promosi palsu), saling membenci, memusuhi, atau menjual barang yang sudah dijual ke orang lain. Tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak menzhalimi, dan tidak membiarkan atau menghinakannya. Takwa itu di sini (beliau menunjuk ke dadanya tiga kali)."

Ibarat Satu Tubuh

Persaudaraan dalam Islam memperkuat ikatan antara orang-orang Muslim dan menjadikan mereka satu bangunan yang kokoh. "Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam." (Riwayat Muslim)

"Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit." (Riwayat Muslim)

Merasakan Lezatnya Iman

"Barangsiapa ingin (suka) memperoleh kelezatan iman, hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah." (Riwayat Ahmad)

Mengenal Baik Sahabatnya

"Jika seseorang menjalin ukhuwah dengan orang lain, hendaklah ia bertanya tentang namanya, nama ayahnya, dan dari suku manakah ia berasal, karena hal itu lebih mempererat jalinan rasa cinta." (Riwayat Tirmidzi)

Demikian sebagian kecil dari nash hadits yang menjelaskan tentang persaudaraan. Semoga kaum Muslimin dapat secara konsisten memenuhi syarat-syarat, hak-hak, dan kewajiban bersaudara dalam Islam. * [Ali Athwa, dari buku Fiqh Ukhuwah karangan Abdul Halim Mahmud/www.hidayatullah.com]


Tuesday, March 17, 2009

Alfatihah

Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya tali penghubung antara seseorang dengan syirik dan kafir, ialah meninggalkan shalat.”

Tahukah anda bahwa ibadah shalat itu terbagi antara Allah dan hamba-Nya separuh-separuh ?

Membaca Al Fatihah :

Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi mengulangnya sampai tiga kali). Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah, “Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?” Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku ialah apa yang dimintanya.

Al-Fatihah adalah terbagi menjadi dua :

Ayat 1 - 4 : untuk Allah;
Ayat 5 : untuk Allah dan Hamba-Nya;
Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya.

Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat orang-orang yang mengingat-Ku”. Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut sarana berkomunikasi dengan Allah. Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di belakang orang yang shalat pada tingkatan itu. Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat tiada tara.

Apabila kita Mengucapkan :

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’

(Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Ta’ala menjawab, “Hamba-Ku telah mengingat-Ku”.

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’
(Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah memuji-Ku).

‘Arrahmaanirrahiim’
(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Atsna ‘alayya ‘abdi’ (Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku).

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat) maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah semua permohonan hamba-Ku).

Jika tidak ingin terhubung dengan kesyirikan dan kekafiran, dan ingin menjadi sahabat Allah,….

MARILAH KITA TEGAKAN SHALAT

Sumber : Shahih Muslim & Republika

Tuesday, March 10, 2009

Makna Kelahiran Muhammad saw

Mencintai Rosulullah SAW ? Terapkan Syariah Islam , Campakkan Kapitalisme !

Makna Kelahiran Muhammad saw.


Kelahiran Muhammad saw. tentu tidaklah bermakna apa-apa seandainya beliau tidak diangkat sebagai nabi dan rasul Allah, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia agar mereka mau diatur dengan aturan apa saja yang telah diwahyukan-Nya kepada Nabi-Nya itu. Karena itu, Peringatan Maulid Nabi saw. pun tidak akan bermakna apa-apa—selain sebagai aktivitas ritual dan rutinitas belaka—jika kaum Muslim tidak mau diatur oleh wahyu Allah, yakni al-Quran dan as-Sunnah, yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw. ke tengah-tengah mereka. Padahal, Allah Swt. telah berfirman:


وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا


Apa saja yang diberikan Rasul kepada kalian, terimalah; apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah. (QS al-Hasyr [59]: 7).

Lebih dari itu, pengagungan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad saw., sejatinya merupakan perwujudan kecintaan kepada Allah, karena Muhammad saw. adalah kekasih-Nya. Jika memang demikian kenyataannya maka kaum Muslim wajib mengikuti sekaligus meneladani Nabi Muhammad saw. dalam seluruh aspek kehidupannya, bukan sekadar dalam aspek ibadah ritual dan akhlaknya saja. Allah Swt. berfirman:


قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي


Katakanlah, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku.” (QS Ali Imran [3]: 31).

Dalam ayat di atas, frasa fattabi‘ûnî (ikutilah aku) bermakna umum, karena memang tidak ada indikasi adanya pengkhususan (takhshîsh), pembatasan (taqyîd), atau penekanan (tahsyîr) hanya pada aspek-aspek tertentu yang dipraktikkan Nabi saw.

Di samping itu, Allah Swt. juga berfirman:


وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ


Sesungguhnya engkau berada di atas khuluq yang agung. (QS al-Qalam [68]: 4).

Di dalam tafsirnya, Imam Jalalin menyatakan bahwa kata khuluq dalam ayat di atas bermakna dîn (agama, jalan hidup) (Lihat: Jalalain, Tafsîr Jalâlayn, 1/758). Dengan demikian, ayat di atas bisa dimaknai: Sesungguhnya engkau berada di atas agama/jalan hidup yang agung. Tegasnya, menurut Imam Ibn Katsir, dengan mengutip pendapat Ibn Abbas, ayat itu bermakna: Sesungguhnya engkau berada di atas agama/jalan hidup yang agung, yakni Islam (Lihat: Ibn Katsir, Tafsîr Ibn Katsîr, 4/403). Ibn Katsir lalu mengaitkan ayat ini dengan sebuah hadis yang meriwayatkan bahwa Aisyah istri Nabi saw. pernah ditanya oleh Sa’ad bin Hisyam mengenai akhlak Nabi saw. Aisyah lalu menjawab:


كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ


Sesungguhnya akhlaknya adalah al-Quran. (HR Ahmad).

Dengan demikian, berdasarkan ayat al-Quran dan hadis penuturan Aisyah di atas, dapat disimpulkan bahwa meneladani Nabi Muhammad saw. hakikatnya adalah dengan cara mengamalkan seluruh isi al-Quran, yang tidak hanya menyangkut ibadah ritual dan akhlak saja, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Artinya, kaum Muslim dituntut untuk mengikuti dan meneladani Nabi Muhammad saw. dalam seluruh perilakunya: mulai dari akidah dan ibadahnya; makanan/minuman, pakaian, dan akhlaknya; hingga berbagai muamalah yang dilakukannya seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, hukum, dan pemerintahan.

Rasulullah saw. sendiri tidak hanya mengajari kita bagaimana mengucapkan syahadat serta melaksanakan shalat, shaum, zakat, dan haji secara benar; tetapi juga mengajarkan bagaimana mencari nafkah, melakukan transaksi ekonomi, menjalani kehidupan sosial, menjalankan pendidikan, melaksanakan aktivitas politik (pengaturan masyarakat), menerapkan sanksi-sanksi hukum (‘uqûbat) bagi pelaku kriminal, dan mengatur pemerintahan/negara secara benar. Lalu, apakah memang Rasulullah saw. hanya layak diikuti dan diteladani dalam masalah ibadah ritual dan akhlaknya saja, tidak dalam perkara-perkara lainnya? Tentu saja tidak!

Jika demikian, mengapa saat ini kita tidak mau meninggalkan riba dan transaksi-transaksi batil yang dibuat oleh sistem Kapitalisme sekular; tidak mau mengatur urusan sosial dengan aturan Islam; tidak mau menjalankan pendidikan dan politik Islam; tidak mau menerapkan sanksi-sanksi hukum Islam (seperti qishâsh, potong tangan bagi pencuri, rajam bagi pezina, cambuk bagi pemabuk, hukuman mati bagi yang murtad, dll); juga tidak mau mengatur pemerintahan/negara dengan aturan-aturan Islam? Bukankah semua itu justru pernah dipraktikan oleh Rasulullah saw. selama bertahun-tahun di Madinah dalam kedudukannya sebagai kepala Negara Islam (Daulah Islamiyah)? (Arif B/hzb)


By : arrahmah.com